Silaturahim dan Idealisme

Silaturahim adalah hal yang paling dianjurkan bahkan diwajibkan oleh Allah SWT pada setiap umatnya. Bahkan, dalam sebuah hadist disebutkan bahwa barang siapa yang memutuskan tali silaturahmi maka ia tidak akan masuk surga. Sebegitu penting silaturahmi dalam Islam, karena silaturahmi yang dapat membukakan pintu rezeki, pintu kasih sayang serta pintu dimana ridho Allah dicurah-limpahkan. Berdasarkan definisinya silaturahim berarti menyambungkan kasih sayang Allah. Karena pada dasarnya manusia dilahirkan ke dunia ini dengan misi yang mulia yakni; mendirikan agama Allah.

Sedangkan idealisme adalah ide-ide atau gagasan yang menjadi sebuah pemahaman sebuah individu maupun kelompok. Namun dewasa ini, terkadang sebuah idealisme malah menjauhkan kita terhadap hakikat manusia yang senantiasa bersilaturahim. Karena idealisme yang berbeda mereka menganggap ataupun langsung menjudge suatu kaum itu buruk dan menjauhinya. Idealisme pada hakikatnya Allah ciptakan ke dunia ini untuk menjadikan manusia dapat lebih kreatif dalam menjalani hidup dan senantiasa dapat memberikan solusi pada masalah yang dihadapi.

Namun keadaannya saat ini terkadang orang memandang bahwa idealisme merupakan tuntunan dari setiap perbuatan dan tingkah lakunya. Namun seharusnya sebagai makhluk yang beragama kita haruslah senantiasa sadar bahwa manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya. Oleh karena itu, Allah menurunkan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup dan tolak ukur setiap perbuatan juga tingkah laku manusia hingga akhir zaman. Jadi, perlu kita sadari bahwa idealisme bukanlah pedoman segala-galanya dalam hidup ini. Walaupun seringkali idealisme kita memiliki pandangan yang berbeda namun, hal tersebut bukan sebagai penghalang untuk terus menyambungkan kasih sayang Allah dalam silaturahim.

Ingatlah, pada dasarnya kita diciptakan ke muka bumi ini untuk beribadah kepada Allah sesuai dalam firmannya ;
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah (bekerja) kepada-Ku" 
(QS 56:51)
Walaupun pada hakikatnya manusia bersifat merusak namun Allah tetap mempercayakan manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini, maka dari itu marilah kita bersama-sama menjaga kepercayaan itu dengan menjaga silaturahim dan menjunjung tinggi agama Allah dalam upaya beribadah kepada-Nya. Amin :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Okupasional

Psikologi Klinis dan Penyuluhan atau Konseling

Tips Menjadi Moderator yang Baik