Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Tips Menjadi Moderator yang Baik

Tulisan ini sebenernya di inspirasi dari PLKM Senat Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, yang dimana sudah beberapa kali saya diminta menjadi moderator namun dalam perjalanannya Saya merasa kurang begitu puas dalam menjalankannya. Sedangkan kembali pada minggu esok Saya diminta kembali untuk menjadi moderator oleh rekan-rekan saya. Tentu saja dengan begitu pada akhirnya saya mencari beberapa referensi dan juga browsing di mbah Google supaya pada acara minggu esok Saya dapat menjadi moderator yang lebih baik dari sebelumnya.  Nah ternyata.. Hal-hal inilah yang kurang saya perhatikan, yakni ; step-step dalam membawakan sebuah diskusi sebagai moderator. Pertama ; Pembukaan. Tugas pertama Moderator adalah membuka jalannya presentasi, diskusi, seminar, lokakarya. Sebagai contoh saya sajikan kalimat pembuka sebagai berikut : Selamat Pagi….Ass. Wr. Wb….. Baiklah Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, marilah kita buka pertemuan pagi ini den

Kegagalan itu dibutuhkan lho !

Kegagalan, terkesan gimana gitu ya kalo kita denger itu, memang sih setiap orang pasti menghindari hal tersebut. Namun apabila kita sadari sejenak tentang arti kegagalan, ternyata kita butuh gagal ya.. kita butuh jatuh untuk bisa bangkit, kita butuh sakit untuk dapat merasakan rasanya sehat karena manusia itu makhluk yang pelupa. Kita dilahirkan ke muka bumi ini sebagai makhluk yang sempurna, namun dengan kesempurnaan itu kita tidak sepatutnya menyombongkan diri. Karena pada dasarnya sehebat apapun orangnya, sekaya apapun dia, sekuat apapun imannya, dia pasti pernah mempunyai kesalahan. Karena selain manusia itu makhluk yang sempurna tapi dalam kesempurnaannya itu tidak serta merta manusia makhluk yang paling benar karena manusia adalah tempatnya salah dan lupa, karena saing sempurnanya kita diciptakan dengan segala kebaikan juga keburukannya. Nah ya.. Biasanya kita tidak bisa melihat orang baik dari orang yang mengucapkan dirinya baik, karena biasanya orang yang berkata seperti i

Retorika dalam Tinjauan

Filsuf dari negeri bambu China,”orang yang menembak banyak, belum tentu seorang penembak yang baik. Orang yang berbicara banyak tidak selalu berarti seorang yang pandai bicara.” tapi orator harus banyak bicara dan harus menarik kalau ingin didengarkan oleh audiennya kalau tidak massa akan bubar, tentu saja dalam berbicara harus memasukan bumbu humor dan nilai yang mudah dipahami oleh berbagai kelompok pendengar  Kata retorika mengingatkan kita pada tokoh sejarah yang luar biasa walaupun tidak kejamanan, seperti soekarno presiden pertama kita yang luar biasa sekali dalam setiap orasinya selalu bisa menghipnotis massa yang luar biasa sekali atau sekaliber Hitler yang terkenal kejam tapi soal orasinya dunia mengakuinya . Dijaman sekarang siapa tak kenal da'i sejuta ummat atau Aa Gym yang bisa menghimpun masa begitu luar biasa seperti layaknya konser musik bedanya mereka santun tak kenal tawuran.  Retorika itu apa ? Retorika ( rethoric ) biasanya disinonimkan dengan seni a