Sebuah komitmen dari awal sebuah cerita..

Perkenalkan namaku Raka, aku adalah lelaki yang sangat beruntung didunia ini karena sempat memilikinya, sempat memeluknya dan sempat menyayanginya. Ia bernama Nata, mungkin dia memang bukan wanita yang pertama dalam hidupku namun aku selalu berharap dia adalah persinggahan terakhir untuk hidupku. Karena ia hidupku berarti, karena dia aku bisa berdiri tegak walau pada kenyataannya aku memiliki banyak kekurangan. Ia menutup kekuranganku dengan kelebihannya dan dia memberiku semangat untuk dapat hidup lebih baik lagi.

Kisah ini berawal dari sejak ku berkenalan dengannya melalui situs jejaring sosial facebook dan berlanjut dengan hubungan komunikasi yang spontan. Bahkan pada awalnya aku tak mengetahui nomor handphone-nya hingga pada suatu ketika saat ia tiba-tiba menghubungiku dengan nada khawatir untuk bertanya tentang kabar mantan kekasihnya yang pada saat itu belum pulang. Dan sejak saat itulah awal dimana hubungan kami mulai intens dari hanya sms menanyakan kabar hingga sms-sms akrab lainnya. Semenjak sms itu hatiku serasa hanya tertuju padanya dan karena kami intens berhubungan maka aku memutuskan untuk menemuinya dirumahnya. Dari pertemuan pertama itu aku mulai benar-benar merasa tertarik padanya, tatapan matanya seakan membuatku merubah segalanya.


Selanjutnya kami pun semakin dekat hingga saat itu pun datang, saat dimana aku sudah tidak sabar lagi untuk dapat menjalin hubungan lebih. Tepat pada tanggal 4 Mei 2010 aku memberanikan diri untuk mengungkapkan seluruh perasaanku bahwa "aku suka padanya, aku sayang padanya dan aku ingin memilikinya, maukah kau menjadi kekasihku?" walaupun ungkapan itu hanya diungkapkan melalui telepon namun hati ini pun tak dapat menahan rasa dagdigdug, rasanya seperti jantungku ini akan berpindah ke lain tempat. Dan dia pun hanya menjawab "tunggu keputusannya nanti ya" 


Dan akhirnya beberapa saat kemudian dia membalas melalui sms "iya, aku mau" wahahaha rasa bahagia, kaget semua campur aduk dan untuk memastikan jawabannya itu, aku menelponnya dan keesokan harinya barulah aku datang ke rumahnya untuk mengkonfirmasi jawabannya itu. Itulah hari-hari yang takkan pernah dapat kulupakan dimana aku mulai membina sebuah hubungan dengannya. Walaupun akhirnya aku tahu akan apa yang terjadi saat itu tidak sepenuhnya dia yang memutuskan namun itu tidak menjadi sebuah permasalahan bagiku. Karena aku mencintai dia tulus apa adanya tanpa ada unsur keterpaksaan.  (to be continued...)

04 desember  2009 jejaring sosial facebook.com 

04 mei 2010  komplek Griya Bandung Indah G 12 no.31

07 juli 2010  Reborn

02 desember 2010  06:48 kemang pratama

30 mei 2011 14:30  gedung PAAP UNPAD

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Okupasional

Psikologi Klinis dan Penyuluhan atau Konseling

Tulus - Teman Hidup